Terapi Warna Untuk Anak

Terapi Warna Untuk Anak

Warna memiliki banyak manfaat. Salah satuya adalah sebagai terapi penyembuhan misalnya untuk anak-anak hiperaktif ataupun autis. Jadi, bagi Anda yang memiliki anak dalam kategori hiperaktif ataupun autis, Anda bisa coba terapkan penyembuhan melalui terapi psikologi warna.

Terapi psikologi warna ini dimaksudkan agar sang anak mendapatkan stimulus yang seimbang melalui karakter warna hangat ataupun warna sejuk. Sementara untuk anak normal, orang tua harus tetap memperhatikan keseimbangan antara warna sejuk dan warna hangat dalam pemilihan warna.

Warna untuk Anak Hiperaktif

Anak yang mengalami gangguan hiperaktif mempunyai gejala sebagai berikut :

· Anak tidak mampu konsentrasi pada satu tugas tertentu. Apa yangdilakukannya tidak satupun diselesaikan.

· Kerap kali perkembangan motorik dan bahasanya juga terlambat.

· Selalu gelisah dan tidak mudah tenang

· Keinginannya harus segera dipenuhi

· Suasana hatinya tidak mudah ditebak atau masih labil. Bila saat ini dia nampak gembira, beberapa menit kemudian dia "ngambek" dan marah.

Berdasarkan penelitian para ahli, karakter hiperaktif disebabkan pada otak dan sistem saraf pusat terdapat kerusakan kecil sehingga anak sulit berkonsentrasi dengan rentang konsentrasi yang sangat pendek. Berbagai cara untuk mengatasinya adalah dengan terapi warna.

Dalam terapi ini, anak akan distimulasi dengan warna-warna sejuk atau dingin, misalnya dengan mengecat kamar anak dengan warna biru muda, hijau, ungu, atau biru muda. Terapi warna ini dimaksudkan agar anak dapat meredam emosi yang sedang dirasakannya, matang dan lebih dewasa.

Warna untuk Anak Autis

Adapun kriteria anak autis menurut rumusan ICD-10 (International Classification of Diseases) 1993 dan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994 adalah sebagai berikut :

· Tidak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai. Ciri-cirinya, kontak mata yang kurang, ekspresi muka kurang hidup, dan gerak geriknya kurang tertuju.

· Tidak bisa bermain dengan teman sebaya.

· Tidak memiliki rasa empati

· Perkembangan bicaranya terlambat

· Sering menggunakan bahasa yang aneh dan berulang-ulang

· Kurang imajinatif dan kurang dapat meniru

Anak autis juga dapat diatasi dengan terapi psikologi warna misalnya melalui cat kamar sang anak. Hal ini dimaksudkan agar sang anak bisa lebih peka terhadap lingkungannya. Psikologi warna yang bisa menstimulasinya adalah dengan warna-warna hangat atau panas.

Warna hangat akan memberikan kesan kegairahan dan membangkitkan emosi bagi yang melihatnya. Warna yang termasuk kategori ini adalah warna merah, oranye, kuning, ungu, emas dan merah muda.